Masih Suka Upload Foto Makanan di Facebook. Ini Penjelasan Ulama Arab Saudi
- Masya Allah, Inilah Kisah Tuna Netra yang Bikin Kita Semua Malu Semalunya
- Masya Allah, Ternyata Suami yang Membantu Pekerjaan Istrinya Dirumah Termasuk Sunnah Nabi
- Masya Allah. Inilah Manfaat Berdzikir yang Jarang Diketahui Orang
- Masya Allah. Ternyata, Allah Sudah Bocorkan Siapa Jodoh Kita Di Al-Qur’an, Ini Buktinya
- Masya Allah. Tidak Ingin Menghidupi Keluarga dari Hasil Uang Haram. Polisi Ini Berkeliling Pasar Menjual Bumbu Dapur Setiap Pagi
- Membenarkan Matahari Terbit dari Barat Melalui Eksperimen. Ilmuan Ini Akhirnya Masuk Islam, Bagaimana Kisahnya
Sebuah peraturan baru mengenai ibadah puasa telah dikeluarkan ulama Arab Saudi. Dalam aturan ini disebutkan umat Muslim tidak seharusnya mempublikasikan makanan untuk berbuka puasa selama bulan puasa Ramadhan, karena hal ini dapat merugikan agama, menurut seorang ulama Islam terkemuka Saudi.
“Muslim seharusnya tidak pamer dengan mempublikasikan makanan untuk berbuka puasanya. Apakah tujuan mereka untuk beramal atau menunjukkan makanan pribadinya,” ungkap Syeikh Saad bin Turki Al Khathlan, selaku anggota dari tujuh Komite Agung Ulama di Arab Saudi.
“Memamerkan makanan berbuka dan peziarah seperti di tempat-tempat suci untuk tujuan publikasi berbahaya bagi agama dan kegiatan beribadah,” pungkas Syeikh Saad kepada harian Saudi ‘Al-Jazirah
- Kisah Nyata: Dahsyatnya Surat Al Fatihah, Dari Rumah Kontrakan Menuju Rumah Villa
- Kisah Sedih : Pelukan Terakhir Anak Yatim Piatu yang Membuat Hati Pilu
- Kisah Sedih: Banyak Orang Menangis Setelah Membaca Ini
- Kisah disebalik "Aku Rela Menikahinya Agar Ayah Tidak Dipenjara"
- Mantan Gangster Ini Akhirnya Bertaubat, Namun Sebelumnya Ia Bermimpi Kiamat
- Masya Allah, Demi Lepas dari Riba, Pria Ini Rela Meninggalkan Pekerjaan Gaji 25 Juta dan Memilih Jadi Tukang Bakso
Sebuah peraturan baru mengenai ibadah puasa telah dikeluarkan ulama Arab Saudi. Dalam aturan ini disebutkan umat Muslim tidak seharusnya mempublikasikan makanan untuk berbuka puasa selama bulan puasa Ramadhan, karena hal ini dapat merugikan agama, menurut seorang ulama Islam terkemuka Saudi.
BalasHapus