JawaPos.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan kerja sama PT Biofarma (Persero) dan Sinovac dalam pembuatan vaksin Covid-19 bukan sekadar transaksi dari sisi ekonomi, melainkan transfer teknologi maupun pengetahuan. “Biofarma bekerja sama dengan Sinovac adalah kerja sama yang win-win (saling menguntungkan),” katanya dikutip dari Antara, Jumat (21/8).
“Biofarma tidak tukang jahit. Ada sebuah kesepakatan dengan Sinovac yang namanya transfer knowledge, transfer teknologi. Ini yang perlu digarisbawahi,” katanya.
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu menambahkan, penyaluran bahan baku vaksin dari Sinovac dijadwalkan mulai pada November. Erick juga mengatakan Indonesia membuka dan menjajaki kerja sama internasional lainnya untuk memastikan dan mengakselerasi ketersediaan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif di Indonesia.
Kerja sama internasional di bidang vaksin, lanjut dia, menjadi salah satu dari berbagai upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Di antaranya melakukan 3T (test, trace, treat) dan mendorong perubahan perilaku.
Pemerintah juga mendorong pengembangan vaksin Merah Putih dan terapi penyembuhan, serta menyiapkan kapasitas produksi dan distribusi vaksin secara masal. “Sambil menunggu vaksin Merah Putih, vaksin dari negara lain masih dibutuhkan untuk melindungi masyarakat Indonesia agar kesehatan pulih, ekonomi bangkit,” katanya.
Posting Komentar