
JAKARTA - Cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28-30 Oktober 2020 sebentar lagi akan tiba. Seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya, sebagian masyarakat akan memanfaatkan momen libur panjang untuk bepergian bersama keluarga.
Namun, kondisi libur panjang kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, mengingat Indonesia juga dunia saat ini mengalami pandemi COVID-19 yang sudah delapan bulan berlalu belum menunjukkan tanda-tanda penurunan signifikan.
Masalahnya adalah saat masyarakat bepergian untuk mengisi waktu cuti akan terjadi kerumunan masyarakat di berbagai lokasi transportasi seperti kendaraan umum, bandara, stasiun, pelabuhan laut, bahkan di tempat istirahat jalan tol (rest area).
Kondisi kerumunan itulah yang dikhawatirkan bisa memunculkan klaster baru penularan COVID-19 saat liburan cuti akhir Oktober 2020. Tentu kasus klaster baru dimana terjadi peningkatan signifikan masyarakat positif COVID-19 saat liburan panjang Tahun Baru Islam (1 Muharam) pada akhir Agustus jangan terulang lagi pada kali ini.
Belajar dari pengalaman itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama sejumlah pemangku kepentingan sektor transportasi telah dan akan melakukan langkah antisipasi untuk mengurangi kerumunan masyarakat saat bepergian menggunakan sarana transportasi.
Mengutip Antara, Senin 26 Oktober, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa dirinya melihat kecenderungan masyarakat untuk melakukan perjalanan menggunakan semua jenis transportasi akan meningkat pada libur panjang akhir Oktober dan diprediksi akan terjadi peningkatan pergerakan orang dan kendaraan sekitar 10-20 persen.
Presiden Joko Widodo sebelumnya pun telah memperingatkan agar melakukan upaya antisipasi pada libur panjang akhir Oktober agar tidak terjadi peningkatan laju penularan COVID-19, seperti yang sempat terjadi selepas libur panjang Cuti Bersama Tahun Baru Islam pada bulan Agustus lalu.
Untuk itu menghindari kepadatan di jalan raya, diimbau kepada masyarakat yang ingin berlibur agar jangan bertumpu di satu hari tersebut, untuk mencegah kepadatan yang berpotensi rawan terjadi penularan.
Kemenhub memprediksi potensi kepadatan terjadi di tiga titik yaitu, pertama, Jalan dari arah Jakarta menuju ke arah timur (Jawa Barat, Tengah, dan Timur), Kedua, kapal penyeberangan ke arah Sumatera, dan ketiga di bandara.
Satu hal lain yang patut menjadi perhatian masyarakat adalah terkait dengan kondisi curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini, sehingga diimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam berkendara dan memastikan kondisi kendaraan seperti mesin, rem, ban dan kondisi diri dalam keadaan prima.
Kemudian disarankan bagi masyarakat yang menggunakan transportasi massal seperti pesawat dan transportasi publik lainnya agar sebisa mungkin jangan melepas masker, menunda makan dan minum, serta jangan berbincang di dalam kendaraan umum.
Kalaupun terpaksa memang harus makan dan minum karena perjalanan jarak jauh lebih dari 2 jam, agar segera kembali menggunakan masker setelah makan dan minum.
Tidak Perlu KhawatirPT Angkasa Pura I (Persero) memastikan 15 bandara yang dikelolanya menerapkan protokol kesehatan sehingga penumpang tidak perlu khawatir lokasi tersebut akan menjadi kluster pandemi dan sehat selama penerbangan.
Posting Komentar