Kebijakan Ganjil-Genap di Kota Bogor Kemungkinan Dilanjutkan

Artikel Kebijakan Ganjil-Genap di Kota Bogor Kemungkinan Dilanjutkan di ambil dari berbagai sumber di internet , dengan tujuan untuk ikut berperan aktif berbagi informasi yang bermanfaat kepada orang banyak , Selamat membaca

Perayaan Imlek di Kota Pahlawan tahun ini terasa sepi. Tidak ada tabuhan alat musik yang mengiringi gerak lincah barongsai. Prosesi sembahyang pun dibatasi. Sebab, pandemi virus korona belum juga berakhir. Namun, selalu ada harapan di tengah kesulitan. Berharap para dewa menurunkan keajaiban.

ARISKI PRASETYO, Surabaya

LAMPION merah terang menyambut pengunjung yang hendak masuk ke Kelenteng Hong San Ko Tee. Jumlahnya ratusan. Ada di sepanjang ruangan. Terpasang memanjang memenuhi langit-langit rumah ibadah itu.

Sayup-sayup terdengar musik instrumental khas Tiongkok. Mengalun indah. Menemani jemaat yang sedang beribadah. Di sepanjang jalan menuju altar, lilin berukuran jumbo diletakkan. Tingginya berkisar 2 meter. Lilin itu menyala. Seolah menjadi penerang langkah jemaat ketika beribadah.

Di dalam Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) itu, puluhan orang tampak beribadah. Membawa sejumlah dupa yang menyala. Di depan sembilan altar, mereka berhenti. Doa dilantunkan.

Terimakasih sudah membaca artikel Kebijakan Ganjil-Genap di Kota Bogor Kemungkinan Dilanjutkan Sampai selesai , mudah-mudahan bisa memberi manfaat kepada anda , jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman anda semua , sekian terima kasih.