JawaPos.com–Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mencairkan insentif untuk petugas penggali makam pasien Covid-19 di kompleks pemakaman Delta Praloyo, Sidoarjo. Insentif itu total senilai Rp 1,2 miliar.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali seperti dilansir dari Antara di Sidoarjo mengatakan, para penggali makam sudah mendapatkan haknya dengan menerima gaji rutin setiap bulan. ”Hanya saja, yang belum diterima para penggali makam yang berjumlah lima orang itu adalah insentif. Belum diberikannya insentif tersebut karena ada masa transisi kebijakan dari era sebelumnya,” kata Ahmad Muhdlor Ali di Sidoarjo.
Dia mengatakan, insentif tersebut jumlahnya cukup besar. Setiap orang mendapatkan Rp 1 juta setiap satu lubang makam dengan jumlah tim penggali makam ada lima orang. ”Jadi anggaran yang dikeluarkan pemkab setiap makam Rp 5 juta. Perkiraan total insentifnya sekitar Rp 1,2 miliar,” ujar Ahmad Muhdlor Ali.
Dia mengatakan, akan mengevaluasi tingginya nilai insentif penggali makam tersebut. Sebab, jika dibanding dengan tenaga kesehatan masih lebih tinggi insentif penggali makam.
Sebelumnya, bupati sudah menemui kelima orang penggali makam di kompleks makam Praloyo, Desa Gebang Lingkar Timur. Dia menerima keluhan mereka dan segera menyelesaikan persoalan insentif yang belum terbayar selama kurang lebih 7 bulan.
Dalam pertemuan itu, bupati juga minta pengertian jika nanti ada perubahan insentif yang diterima mereka karena jumlahnya selama ini dinilai fantastis. Meski begitu, bupati menyadari tugas penggali makam Covid-19 tidak ringan penuh risiko seperti halnya para tenaga kesehatan di rumah sakit Covid-19.
”Tugas mereka berat, seperti akhir-akhir ini saja sehari bisa sampai 20 lubang yang mereka siapkan. Jumlah itu untuk pemakaman satu hari. Tapi mereka semua komitmen dengan pekerjaannya,” ucap Ahmad Muhdlor Ali.
Posting Komentar