TERBURU-BURU mengunggah informasi di media sosial tanpa mengecek faktanya bisa tergelincir sebagai penyebar hoax. Misalnya, tangkapan layar yang berisi informasi tentang korban kecelakaan LRT di Jakarta. Akun Facebook Balgis Yamanie mengunggah gambar tangkapan layar dari Twitter.
”yang meninggal : Masinis 1 org Instruktur/Penyelia 1 Org Balai Uji Sertifikasi 1 Org Semuanya berada di kabin Turut berduka untuk kecelakaan uji coba LRT Jabodebek.” Begitu tulisan pada tangkapan layar tersebut. Akun Balgis memberikan tambahan respons berupa menyayangkan kecelakaan tersebut lantaran LRT itu baru saja diuji coba (bit.ly/3KorbanMeninggal).
Dari hasil penelusuran di situs resmi PT Inka, pada kecelakaan Senin (25/10) itu ada seorang masinis yang mengalami luka dan dirawat di rumah sakit. Akun resmi Instagram PT Inka juga menegaskan bahwa korban meninggal pada kecelakaan itu adalah kabar yang keliru.
”Kabar terdapat korban meninggal dengan ini pastikan adalah tidak benar alias hoax,” tulis akun tersebut. Anda dapat membacanya di bit.ly/TakAngkutPenumpang.
Jawa Pos juga sudah mengabarkan insiden tersebut dengan mencantumkan pernyataan dari Direktur Utama PT Inka Madiun Budi Noviantoro. Insiden itu terjadi saat uji coba langsiran train set antara Harjamukti dan Cibubur. Tabrakan tersebut melibatkan train set nomor 20 dan 29.
”Saat itu persiapan untuk uji coba. Biasanya persiapan dilakukan siang. Uji coba pada malam hari,” jelasnya.
Kasubditgakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menambahkan, saat kecelakaan terjadi, terdapat satu awak yang berada dalam rangkaian. Yaitu, masinis. Saat ini masinis dirawat di rumah sakit. ”Ini masuk ke dalam kecelakaan kerja,” katanya. Selengkapnya Anda dapat membacanya di bit.ly/LukaRingan.
FAKTA
Kecelakaan LRT Jabodetabek terjadi pada Senin (25/10) saat uji coba. Insiden itu mengakibatkan seorang masinis terluka ringan dan dirawat di rumah sakit. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Posting Komentar