JawaPos.com – Pemerintah mengklaim realisasi penyerapan program kartu prakerja mencapai 95 persen. Pencapaian itu diharapkan sejalan dengan peningkatan kemampuan (skill) para tenaga kerja atau angkatan kerja baru.
Pengamat ekonomi dari Center of Reform Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan, realisasi tersebut menunjukkan efektivitas program Kartu Prakerja dalam membantu perbaikan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
“Saya kira dari realisasi tersebut menunjukkan bahwa program Kartu Prakerja menjadi salah satu faktor yang mendorong konsumsi masyarakat berada pada tren yang positif meski di tengah lonjakan kasus. Artinya program ini berhasil membantu masyarakat bertahan,” kata Yusuf Rendi, Selasa (23/11).
Yusuf melanjutkan, pihaknya berharap pemerintah dapat meningkatkan jumlah penerima Kartu Prakerja agar angkatan kerja baru dan tenaga kerja yang terkena PHK dapat meningkatkan skill, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik.
“Sebelum tahun depan perekonomian akan semakin membaik. Kita dapat mempersiapkan pasar tenaga kerja kita ekspansif,” ujar Yusuf.
Sebelumnya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut realisasi penyaluran insentif penerima manfaat program Kartu Prakerja mencapai Rp 11,5 triliun. Angaka itu 95 persen dari pagu yang dianggarkan. Dana itu dianggap telah membantu lebih dari 5,68 juta masyarakat yang tersebar di 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Airlangga memastikan, program Kartu Prakerja terus berlanjut pada 2022. Selain pelatihan secara daring, juga disertai dengan pelatihan luring atau tatap muka pada semester II 2022.
Lebih jauh Yusuf mengatakan, angka 5,68 juta dianggap jauh tidak sebanding dengan negara tetangga. Dia menyebut di Thailand mampu menyediakan pelatihan skill untuk 14 juta orang.
Posting Komentar