JawaPos.com–Bapak Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Indonesia Ridwan Kamil berencana membangun Rumah Desa di Bandung. Hal itu diungkapkan di hadapan Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) Jawa Timur, Kamis (20/1) malam.
Rumah Desa yang direncanakan Gubernur Jawa Barat itu sebagai base camp atau gedung kantor BPD dan APDESI. Gedungnya di Jalan Braga, Bandung.
”Di Jabar kita akan kompakkan elemen eksekutif yaitu PABPDSI dan BPD yang digabung di sana dan kita ada tempat di Braga yang rencananya dipinjampakaikan,” kata Ridwan Kamil.
Gedung itu rencananya difungsikan sebagai kantor dan tempat promosi kemampuan desa. Menurut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, promosi desa harus terus dilakukan. Supaya eksistensinya lebih dikenal masyarakat.
”Lantai bawah untuk promosi desa lantai atas untuk kantor. Kebetulan Ketua BPD se-Indonesia ketuanya orang Bandung,” ujar Ridwan Kamil.
Dengan kantor bersama antara 2 organisasi yang fokus pada pembangunan desa tersebut, Ridwan Kamil berharap pembangunan desa lebih masif. Rencananya, minggu depan dia akan menghadap Presiden Joko Widodo dengan agenda untuk meneguhkan eksistensi BPD.
”Kami akan lobi presiden untuk memastikan eksistensi BPD. Karena untuk anggarannya belum terpenuhi di Undang-Undang Desa. Tapi ada peluang, yaitu di diskresi presiden,” tutur Ridwan Kamil.
”Nah saya kalau ketemu (Jokowi) tiap minggu kan ada peluang ketemu memperjuangkan. Sebagai bapak BPD, nomor 1 itu (memperjuangkan) soal eksistensi dan menyampaikan aspirasi,” imbuhnya.
Keberpihakan Ridwan Kamil pada desa itu diawali dari masa-masa awal ketika menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Saat itu, banyak gelandangan dari desa.
”Menggelandang berarti di kampungnya nggak ada mata pencaharian. Maka lahirlah gagasan saya ini, konsepnya tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia,” ucap Ridwan Kamil.
Konsep itu menjadi ide utama dari program desa digital. Program itu dilakukan karena menurut sosok yang dikenal sebagai arsitek tersebut, semua orang tidak bisa lepas dari ponsel.
”Selama dia bisa memanfaatkan HP itu maka hidupnya berubah. Jadi saya berikan wifi di tiap desa. Minimal promosikan produk di Instagram di sosmed,” tutur Ridwan Kamil.
Program itu sudah dilakukan di beberapa daerah. Dia menarget pada 2022, seluruh desa di Indonesia juga melaksanakan program desa digital.
”Di Jabar desanya hanya ada 5.000. Saya yakin dengan kegigihan dan semangat kita membangun desa, semua desa bisa lebih berkembang dan sejahtera,” tegas Ridwan Kamil.
Salah satu penduduk desa yang kini sedang menjalankan program desa digital adalah Abdul Aziz. Penduduk dari salah satu desa di Tulungagung itu berharap desa-desa di Jawa Timur berkembang pesat seperti di Jabar.
”Saya bersyukur memiliki Kang Emil sebagai Bapak Permusyawaratan Desa. Banyak program yang menginspirasi kami. Di desa kami sekarang ada program ngaji desa via Zoom. Harapannya bisa menjaga ukhuwah dan silaturahmi antar warga desa,” ujar Abdul Aziz.
Posting Komentar