
Menurutnya, masalah kekerasan seksual yang dialami perempuan bagaikan fenomena gunung es. Meningkatnya kasus kekerasan seksual tidak hanya dari jumlah banyaknya kasus, namun juga jenis kekerasan yang dilakukan semakin beragam.
"Pelaku tindak kekerasan seksual tak jarang dilakukan oleh orang terdekat, hal ini membuat perbuatan pelaku jarang diketahui," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa.
Ia menyampaikan, ada beberapa kasus disembunyikan oleh keluarga karena dianggap sebagai aib keluarga, ini tentunya dapat memberikan peluang akan ada korban selanjutnya."Agar desa kita aman dan tentram, diperlukan sinergisitas peran pemerintah desa, masyarakat, dan keluarga berserta lingkungan desa. Strategi yang dilakukan juga harus berjalan secara holistik dan komprehensif," tegasnya.
Maka itu, menurut Gus Halim, diperlukan kebijakan desa yang ramah pada anak dan perempuan. Di samping itu, pemerintahan desa juga harus mendukung kesetaraan gender.
Ia menjelaskan, salah satu indikator desa ramah perempuan adalah prevalensi kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan harus mencapai nol persen."Desa akan kuat jika perempuan desa kuat. Pembangunan desa akan berhasil jika perempuan terlibat di dalamnya, dan kualitas SDM desa akan bagus jika perempuan jadi arus utama pembangunan desa. Karena itu, Desa harus muliakan perempuan," tuturnya.
Posting Komentar