JawaPos.com – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menargetkan untuk melindungi setidaknya 30 persen daratan dan lautan di bumi pada 2030. Target global yang disebut 30×30 itu digelar akhir tahun ini di Kunming, Tiongkok.
Dalam pertemuan tersebut, sebanyak 190 negara—termasuk Indonesia—diharapkan dapat menyetujui dan menandatangani strategi global Post-2020 Global Biodiversity Framework (GBF). Ini adalah strategi yang dirancang untuk mencegah krisis keanekaragaman hayati yang mengancam kelangsungan hidup satu juta spesies hewan dalam beberapa tahun ke depan.
Para negosiator dari 190 negara tersebut akan bertemu secara langsung di Jenewa, Swiss, 13-29 Maret mendatang untuk membahas GBF, yang juga mencakup upaya perlindungan 30×30 sebagai salah satu tujuan utama yang harus dicapai. High Ambition Coalition for Nature and People—sebuah koalisi antarpemerintah lebih dari 80 negara yang diketuai bersama oleh Kosta Rika, Prancis, dan Inggris, saat ini tengah bekerja untuk memenuhi target 30×30.
Kamboja merupakan anggota HAC pertama dan satu-satunya dari kawasan ASEAN. Anggota HAC lainnya yang berasal dari Asia adalah Jepang, India, Bhutan, Nepal, Pakistan, dan Maladewa.
Bukti ilmiah dan data ekonomi menunjukkan bahwa melindungi setidaknya 30 persen dari daratan dan lautan di bumi merupakan cara terpenting untuk memerangi perusakan keanekaragaman hayati secara global. Cara-cara lainnya meliputi menyimpan pasokan karbon, mencegah pandemi di masa depan, mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produksi perikanan, dan memajukan hak-hak pribumi.
Peran Indonesia
Dalam survei, 98 persen responden di Indonesia mendukung target global untuk lindungi 30 persen daratan dan lautan bumi pada 2030. Mayoritas responden menginginkan pemerintah Indonesia untuk mendukung target perlindungan alam PBB sebagai solusi krisis keanekaragaman hayati dunia.
Sebuah survei terhadap lebih dari 1.000 orang di Indonesia mengungkapkan bahwa sebagian besar masyarakat di negara kepulauan terbesar di dunia ini sangat mendukung target tersebut. Chair, Atri Advisory and Science Advisor to the Campaign for Nature, dan Founding Chair of Intergovernmental Panel on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES), Zakri Abdul Hamid mengatakan sebagian besar responden mendukung target global ini.
“94 persen diantaranya mengharapkan pemerintah Indonesia turut mendukung upaya PBB ini,” katanya kepada wartawan baru-baru ini.
Survei yang ditugaskan oleh Atri Advisory dan dilaksanakan oleh perusahaan poling Vase.ai selama tiga hari pada Februari ini untuk pertama kalinya mengukur persepsi publik di Indonesia mengenai target itu. Survei ini mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia sangat mendukung diwujudkannya proposal ini.
“Permasalahan ini tak lagi bisa kita abaikan. Sekarang saatnya para pemimpin politik dan pembuat keputusan mendengarkan suara rakyat dan bekerja sama mencapai tujuan penting ini,” tutupnya.
Posting Komentar