JawaPos.com-Sektor ganda campuran tengah menjadi sorotan. Sebab, belum ada wakil yang meraih podium tertinggi di beberapa kejuaraan terakhir. Baik atlet yang tergabung di pelatnas maupun di luar pelatnas.
Terakhir, dua wakil ganda campuran yang berlaga di SEA Games hanya mendapat dua perunggu setelah pada babak semifinal dua-duanya kalah oleh wakil Malaysia.
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari takluk oleh Chen Tang Jie/Peck Yen Wei (22-20, 13-21, 18-21). Lalu, Adnan Maulana/Mychel Crhystine Bandaso dikalahkan Hoo Pang Roon/Cheah Yee See (21-18, 16-21, 17-21).
Di sisi lain, Praveen Jordan/Melati D. Oktavianti juga belum naik podium pasca di luar pelatnas. Sudah tiga ajang yang diikuti PraMel –sapaan Praveen Jordan/Melati D. Oktavianti. Hasilnya? Di All England 2022 mereka kandas di perempat final.
PraMel ditaklukkan Wang Yilyu/Huang Dong Ping (23-25, 19-21). PraMel juga langsung takluk pada babak pertama Swiss Open usai kalah oleh Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso (13-21, 26-28).
Prestasi terbaik ditunjukkan pada Badminton Asia Championship (BAC) 2022. Ketika itu, PraMel terhenti di babak semifinal setelah tak bisa melanjutkan pertandingan karena Praveen cedera melawan Zheng Siwei/Huang Yaqiong (8-21, retired).
Fenomena itu membuat mantan pemain ganda campuran Tri Kusharjanto prihatin. Khususnya, di SEA Games yang tidak mendapat medali emas. Padahal, pada SEA Games 2021, tidak ada ganda campuran papan atas yang tampil.
Tidak tampilnya ranking satu dunia asal Thailand Dechapol Puavaranukroh Sapsiree Taerattanachai seharusnya menjadi keuntungan. Namun, kesempatan itu tidak dimanfaatkan. Menurut Tri, potensi pemain di sektor tersebut banyak.
”Cuma, kenapa sih yang ditampilkan itu-itu terus begitu loh. Rinov itu sudah lama juga kan dikasih kesempatan banyak. Tidak kurang-kuranglah,’’ paparnya kepada Jawa Pos kemarin.
Dia kasihan pada atlet di bawah yang kurang mendapat kesempatan. ”Maksud saya, silakanlah. Pelatih kan bisa melihat potensi. Kecuali kurang pengalaman. Kalau Rinov itu kan sudah banyak banget,’’ ujarnya.
Peraih medali perak Olimpiade Sydney 2000 itu berharap adanya perubahan. ”Di kelas SEA Games saja yang tidak diikuti pemain bagus tidak juara. Kan bisa dilihat. Kalau mau peringkat bagus, pasang dan uji yang lain. Harus berani begitu. Kalau pelatihnya pasif repot,’’ sindirnya.
Salah satu perubahan yang diharapkannya adalah keberanian untuk bongkar pasang. ”Kalau monoton terus, yang terjadi ya seperti ini. Begitu terus. Tidak bakal punya yang bagus lagi,’’ katanya.
Lantas, apakah membongkar pasang pemain tidak begitu berisiko? ”Nggaklah. Sekarang dihitung dengan poin masing-masing. Enak bisa digabungin. Kecuali kalau dulu 0-0. Kalau tidak berani, ya repot. Hasilnya begitu lagi. Orang akan menilai ini yang salah itu siapa. Pelatih harus sudah mengerti dan paham,’’ beber ayah pemain ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto itu.
Soal siapa saja atlet yang bisa dibongkar pasang, dia menyerahkan kepada pelatih di pelatnas. Sebab, mereka yang lebih paham karakter masing-masing pemain.
”Kalau saya kan hanya di luar dan mengamati. Jadi, kembali lagi harus berani. Apalagi di ganda campuran setelah ditinggal Richard Mainaky. Nova harus berani. Jangan main save. Tidak ada prestasi kalau seperti ini,’’ ucapnya.
Ajang Indonesia Masters dan Indonesia Open diharapkan menjadi penilaian. ”Semoga saja di Indonesia Masters dan Open ini ada yang berprestasi di ganda campuran. Kalau tidak ada, ya harus berani. Targetnya kan di Olimpiade 2024, itu masih lama. Kalau tidak dari sekarang, kapan lagi?’’ katanya.
Sementara itu, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati lebih optimistis dalam mengikuti Indonesia Masters. Di partai pertama, dia melawan Adam Hall/Julie Macpherson. Secara head-to-head, Rehan/Lisa unggul 1-0.
Pertemuan terakhir terjadi di Finnish Open 2019. Rehan/Lisa menang rubber game (21-16, 21-23, 21-15). Kemenangan pada pertemuan terakhir itu diakui Rehan menjadi modal berharga.
Namun, dia merasa masih ada kekurangan yang harus diperbaiki. ”Lebih ke speed dan daya tahan,’’ paparnya.
Mengenai sorotan terhadap ganda campuran, dia mengaku tak masalah. ”Kalau buat saya sih itu jadi motivasi tersendiri. Saya pengin buktiin,’’ tegasnya.
Posting Komentar