JawaPos.com–Komisi D DPRD Kota Surabaya menilai program beasiswa pelajar SMA/SMK/MA sederajat terlalu banyak persyaratan. Sehingga, program pemkot itu sulit dipenuhi pelajar.
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mengatakan, Pemkot Surabaya memperpanjang pendaftaran beasiswa itu. Namun, pihaknya menyayangkan pemberian beasiswa tersebut diikuti dengan sejumlah persyaratan yang sulit dipenuhi pelajar di Surabaya.
”Apalagi siswa tersebut berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” kata Khusnul Khotimah seperti dilansir dari Antara di Surabaya, Jumat (8/7).
Siswa SMA/SMK/MA sederajat yang ingin mendapat beasiswa dari Pemkot Surabaya, harus memenuhi persyaratan yang sangat ketat. Di antaranya selain harus KK/KTP/KIA Surabaya, juga harus memiliki prestasi akademik atau prestasi nonakademik.
Untuk prestasi akademik di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM), dibuktikan dengan nilai rapor sejak kelas X (semester ganjil dan genap) hingga kelas XI (semester ganjil). Sedangkan untuk prestasi nonakademik contohnya siswa berprestasi di bidang olahraga, seni, organisasi, lingkungan hidup, agama, dan lain sebagainya. Prestasi itu minimal tingkat regional yang dibuktikan dengan sertifikat/penghargaan yang diraih, maksimal 3 tahun terakhir dari tahun pengajuan beasiswa.
Tidak hanya itu, siswa SMA/SMK/MA sederajat yang ingin mendapat beasiswa juga harus memiliki surat keterangan sehat dari dokter instansi pemerintah. Lalu, harus mengisi form dan mengunggah file dokumen di aplikasi besmart.surabaya.go.id.
”Lalu bagaimana dengan anak-anak Surabaya dari kalangan MBR yang tidak memiliki prestasi akademik atau nonakademik. Kalau mau memberikan beasiswa, ya, berikan saja semua bagi siswa dari kalangan MBR. Tidak perlu pakai syarat macam-macam. Cukup satu syaratnya yakni dari keluarga MBR,” papar Khusnul Khotimah.
Pemberian beasiswa yang dipenuhi syarat-syarat itu, lanjut dia, tidak sesuai dengan semangat agar pemuda Surabaya tidak putus sekolah. Banyak keluhan dari ibu-ibu terkait biaya sekolah anaknya.
”Maksud hati ingin daftar beasiswa dari pemkot, tapi melihat syaratnya saja warga yakin tidak akan lolos. Karena anaknya tidak memiliki prestasi akademik atau nonakademik,” ujar Khusnul Khotimah.
Mahalnya biaya di SMK itu, menurut Khusnul, bisa membuat warga dari keluarga MBR menghentikan sekolah anaknya. Sebab mereka kesulitan untuk membayar SPP dan juga daftar ulang.
Selama ini, kata dia, masyarakat hanya tahu jika Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi akan memberikan beasiswa bagi pelajar SMA/SMK/MA sederajat, tidak memakai syarat-syarat yang harus dipenuhi.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya Wiwiek Widayati sebelumnya mengatakan, beasiswa SMA/SMK/MA sederajat diperpanjang lagi hingga 8 Juli.
”Sebab, saat ini adik-adik pelajar sedang libur. Kami pikir mereka belum fokus pada pendaftaran beasiswa ini. Setelah kami melakukan berbagai pertimbangan akhirnya kami putuskan untuk memperpanjang lagi pendaftarannya hingga 8 Juli,” terang Wiwiek.
Posting Komentar