JawaPos.com-Indonesia sukses besar menjadi juara umum Kejuaraan Dunia Para-Badminton BWF 2022 yang digelar di Yoyogi National Stadium First Gymnasium, Tokyo, Jepang pada 1-6 November.
Skuad Merah Putih yang menurunkan 13 atlet, menutup Kejuaraan Dunia 2022 dengan perolehan 6 emas, 2 perak, dan 3 perunggu.
Medali emas pertama Indonesia dipersembahkan oleh ganda campuran SH6, Subhan/Rina Marlina. Mereka mengalahkan pasangan Peru, Nilton Quispe Ignacio/Carmen Giuliana Poveda Flores pada laga final hari ini (6/11). Subhan/Rina menang 21-9 21-15.
Ganda Putri SL3-SU5, Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah Sukohandoko, menambah koleksi emas Indonesia. Mereka menundukkan pasangan Prancis, Lenaig Morin/Faustine Noel dalam rubber game 21-14, 16-21, 21-13.
Medali emas yang didapat pada ganda campuran, makin menambah semangat Rina Marlina untuk merebut emas keduanya. Rina menyumbangkan emas ketiga bagi Indonesia di nomor tunggal putri SH6. Pada partai puncak dia mengalahkan Carmen Giuliana Poveda Flores asal Peru dalam straight game, 21-14 21-14.
Emas keempat Indonesia diraih melalui pasangan ganda putra SL3-SL4, Hikmat Ramdani/Ukun Rukaendi. Hikmat/Ukun mengandaskan pasangan India, Pramod Bhagat/Manoj Sarkar, 14-21, 21-18, 21-13.
Emas kelima Indonesia didapatkan dari ganda campuran SL3–SU5 melalui Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah. Di final, Fredy/Khalimatus mengalahkan ganda Thailand Siripong Teamarrom/Nipada Saensupa dengan skor 21-15 dan 21-12.
Adapun kepingan emas terakhir didapat dari nomor ganda putra SU5 melalui Dheva Anrimusthi/Hafizh Briliansyah Prawiranegara. Dheva/Hafizh menundukkan ganda Malaysia, Moh Faris Ahmad Azri/Cheak Liek Hou 21-13 dan 21-12.
Pelatih tim para-bulu tangkis Indonesia Jarot Hernowo menuturkan bahwa hasil di Jepang ini melampaui target. Sebab NPC Indonesia sebetulnya memasang target untuk menyamai pencapaian Kejuaraan Dunia 2018.
“Keberhasilan merebut enam medali emas dan menjadi juara umum di kejuaraan dunia ini melebihi target yang ditetapkan oleh NPC Indonesia,” ucap Jarot dalam keterangan resmi dikutip dari Antara.
“Awalnya kami hanya memasang target minimal menyamai pencapaian Kejuaraan Dunia 2018, yakni 4 emas. Namun, kami sangat bangga justru bisa merebut enam emas. Keberhasilan ini merupakan bukti bahwa pembinaan para-bulu tangkis yang dilakukan oleh NPC Indonesia,” tambah Jarot.
Indonesia sebetulnya berpeluang merebut dua keping emas lain. Sayangnya pada partai final nomor tunggal putra SL4, Fredy Setiawan kalah dari Lucas Mazur dari Prancis, dengan skor 12-21, 17-21.
Sementara itu, Dheva Anrimusthi yang tampil di tunggal putra SU5 dikalahkan pemain Malaysia, Cheah Liek Hou, 14-21, 12-21.
Posting Komentar