Rumah bukan hanya sebagai tempat bernaung. Ada cerita perjalanan hidup dan mimpi besar di dalamnya. Begitu juga dengan Reis House yang berlokasi di Bandung ini.
PEMILIK yang merupakan pebisnis online menginginkan dua fungsi dalam satu bangunan. Yakni, rumah tinggal yang leluasa dan nyaman plus kantor yang tidak terlalu besar. Dengan tata letak ruang sesuai kebutuhan. Keinginan itu lantas dituangkan Patio Livity dengan membagi zonasi rumah menjadi dua.
Bagian rumah tinggal lebih dominan dan luas area kantor yang lebih kecil. “Kami tempatkan taman di tengah rumah sebagai penghubung,” tutur Clement Cadmiel dari Patio Livity (12/12). Reis House mengusung konsep tropis eklektik. Yaitu, memadukan beberapa style tetapi tetap kental nuansa tropis.

Clement menyebut, taman tersebut menjadi bagian istimewa project yang mereka tuntaskan pada 2021 itu. Bukan hanya karena fungsinya, melainkan juga desain dan fleksibilitas area tersebut. Inner courtyard Reis House menjadi pemisah sekaligus yang menyatukan area kerja dengan area privat penghuni rumah.
’’Kantor dan ruang tamunya di depan. Lalu, dari taman ke sisi belakang itu, area privat,’’ jelas dia. Tanpa mengurangi fungsinya untuk menyembunyikan area privat dari area kerja, taman di bagian tengah rumah tersebut menjadi daya tarik utama Reis House.
Bila dilihat dari jarak agak jauh, area itu tampak seperti ruang terbuka lantaran Patio Livity menggunakan material kaca untuk atapnya. Dengan demikian, cahaya dari luar rumah leluasa masuk menerangi seisi rumah. Tanaman di bawahnya juga mendapat suplai cahaya matahari.

Karena itu, meski berada di area indoor, tanaman-tanaman penghuni inner courtyard Reis House tetap hidup. Perawatannya pun tidak rumit lantaran dikonsep sebagai taman kering. Fungsi dan desain taman tengah itu ditunjang fleksibilitas. Tanaman yang menjulang tinggi dari lantai dasar sampai lantai paling atas bisa diganti sesuai keinginan.
Sebagai rumah tinggal dengan tiga lantai, Reis House harus pula memenuhi kebutuhan pemiliknya. Jika di lantai dasar ada ruang tamu, kantor, taman, dan kamar tamu, di lantai 2 dibuat khusus untuk kamar anak. Kamar anak cukup luas sekaligus area bermain. Sementara itu, kamar utama berada di lantai 3. Penempatan kamar utama di lantai 3 bukan tanpa alasan.

Patio Livity bersama pemilik rumah melihat kelebihan di lantai tersebut. Dari sana, pemilik rumah bisa melihat kemegahan Tangkuban Perahu setiap waktu. Termasuk saat-saat paling cantik, panorama saat pagi. ’’View-nya bagus banget, memandang Tangkuban Perahu dari lantai 3,’’ ujar Clement menyebut gunung legendaris yang jadi salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Barat tersebut.

Sementara itu, bicara bagian muka atau fasad Reis House, tampilannya sengaja dibikin sederhana. Namun tetap menonjol dengan desain balok vertikal berkesan maskulin yang juga berfungsi untuk memberikan privasi pada ruangan lantai atas.
Pencahayaan keemasan menjadikan rumah ini terlihat mewah saat malam. Pencahayaan hangat (warm lighting) itu juga diterapkan pada interior. Berpadu apik dengan dinding aci ekspos yang banyak diterapkan di rumah ini dengan sedikit sentuhan besi dan kayu. Sehingga menghasilkan vibe yang selaras mulai eksterior hingga interior.
—
REIS HOUSE

- Arsitek: Patio Livity (@patio.design)
- Luas tanah: 311 meter persegi
- Luas bangunan: 450 meter persegi
- Durasi pembangunan: 17 bulan
- Lokasi: Bandung, Jawa Barat
Posting Komentar